Konsumsi alkohol secara berlebihan telah lama dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan serius, dan salah satu ancaman yang paling mengkhawatirkan adalah kanker hati. Alkohol merupakan salah satu faktor risiko utama dan pemicu kanker hati, terutama jenis hepatocellular carcinoma (HCC). Proses metabolisme alkohol dalam hati menghasilkan zat-zat beracun yang dapat merusak sel-sel hati dan memicu perkembangan sel kanker dalam jangka panjang. Memahami bahaya alkohol sebagai pemicu kanker hati sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong gaya hidup yang lebih sehat.
Pada hari Rabu, 16 April 2025, di sebuah seminar tentang pencegahan kanker hati yang diadakan di Gedung Kanker Nasional, Jakarta Pusat, seorang dokter spesialis penyakit dalam dan onkologi, Dr. Surya Pratama, menjelaskan secara rinci mengenai bagaimana alkohol menjadi pemicu kanker hati. Beliau menerangkan bahwa konsumsi alkohol kronis dapat menyebabkan peradangan hati (hepatitis alkoholik) dan sirosis (jaringan parut pada hati). Kedua kondisi ini merupakan prekursor yang signifikan dalam perkembangan kanker hati. Semakin tinggi dan semakin lama seseorang mengonsumsi alkohol, semakin besar pula risiko terjadinya kanker hati.
Dr. Surya juga merujuk pada data fiktif dari catatan registrasi kanker di Rumah Sakit Kanker Pelita Hati selama periode 5 tahun terakhir. Data tersebut menunjukkan bahwa sekitar 30-40% pasien yang didiagnosis dengan kanker hati memiliki riwayat konsumsi alkohol yang signifikan. Selain itu, risiko kanker hati pada individu dengan sirosis akibat alkohol jauh lebih tinggi dibandingkan dengan individu tanpa sirosis. Statistik ini dengan jelas menggambarkan peran alkohol sebagai pemicu kanker hati yang serius.
Lebih lanjut, dalam sesi tanya jawab seminar tersebut, seorang peserta bertanya mengenai apakah konsumsi alkohol dalam jumlah sedikit juga dapat meningkatkan risiko kanker hati. Dr. Surya menjelaskan bahwa risiko kanker hati meningkat seiring dengan jumlah dan durasi konsumsi alkohol. Meskipun konsumsi alkohol dalam jumlah kecil mungkin memiliki risiko yang lebih rendah, namun tidak ada batas aman yang sepenuhnya bebas risiko terkait kanker hati. Kombinasi alkohol dengan faktor risiko lain seperti infeksi virus hepatitis juga dapat meningkatkan risiko secara signifikan.
Sebagai kesimpulan, konsumsi alkohol, terutama dalam jumlah berlebihan dan jangka panjang, adalah pemicu kanker hati yang berbahaya. Kesadaran akan risiko ini dan upaya untuk menghindari atau membatasi konsumsi alkohol secara signifikan adalah langkah krusial dalam pencegahan kanker hati dan menjaga kesehatan organ hati secara keseluruhan. Gaya hidup sehat tanpa alkohol adalah pilihan terbaik untuk melindungi diri dari ancaman penyakit mematikan ini.